Logo

By : Ihsan Maulana

Peristiwa pelemparan sepatu ke wajah Bush oleh al-Zaidi di istana Nuri al-Maliki di Irak saat belangsung press conference langsung mendapat perhatian dunia, tak terkecuali Hugo Chavez dan Yusuf Kalla sampai tersenyum-senyum melihat rekaman peristiwa tersebut. Dalam siaran pers-nya Hugo Chavez bahkan mendaulat al-Zaidi sebagai seorang pemberani, sedangkan Yusuf Kalla hanya tersenyum geli saat berjumpa dengan para wartawan di Jakarta tanpa secara langsung berkomentar atas seorang Zaidi. Sedangkan masyarakat Arab menganggapnya sebagai pahlawan yang mewakili kejengkelan bangsa Arab selama ini atas ulah Bush selama ini.

Peristiwa pelemparan sepatu ke muka orang sendiri, dalam tradisi Arab mengandung simbol penghinaan yang sangat menyakitkan, orang yang dilempar dengan sepatu diartikan sebagai orang dengan derajat lebih randah dari sepatu itu sendiri yang setiap hari menginjak tanah dan kotoran. Jadi memang pelemparan sepatu tersebut dianggap sebagai simbol penghinaan besar-besaran bagi Bush yang dianggap sebagai penjahat perang.

Al-Zaidi sendiri adalah reporter televisi lokal al-Bagdadiyah, ia dikenal sebagai wartawan yang berdedikasi tinggi dan berani melaporkan langsung dari wilayah konflik. Kekesalannya pada Amerika memang berlangsung sangat lama sekali semenjak invansi ilegal negara adidaya tersebut, bahkan saat mengakhiri liputannya ia selalu menutup dengan kata,” Al-Zaidi, melaporkan dari daerah pendudukan Bagdad”. Sebelum peristiwa tersebut, sebenarnya al-Zaidi bukanlah wartawan terkenal, tapi dengan peristiwa yang terasa heroik (terutama bagi orang-orang yang selama ini kesal dengan ulah Bush)tersebut, apapun tentang al-Zaidi langsung menjadi pemberitaan. Termasuk sang sepatu “pahlawan” yang menjadi saksi bisu bagi keberanian al-Zaidi.

Selain banyak yang menuntut agar al-Zaidi dibebaskan, juga tidak sedikit yang tertarik dan penasaran dengan sepatu “pahlawan” milik al-Zaidi tersebut, ada beberapa orang yang menawar sepatu al-Zaidi dari berbagai negara termasuk saya. Dengan ini saya ingin mengajukan penawaran atas sepatu tersebut. Jika al-Zaidi berkenan, maka sepatu “pahlawan” itu saya tawar dengan harga Rp. 100.000.000.00, walau harga tersebut terasa mahal bagi orang seperti saya, tapi sebagai apresiasi saya atas keberanian al-Zaidi, saya berani menawar sepatu tersebut dengan harga seperti telah saya sebutkan di atas. Maka bagi siapa saja yang kenal al-Zaidi, Anda bisa mengajukan penawaran saya tersebut padanya.